1 Barang tahan lama Barang tahan lama adalah barang konsumsi yang memiliki masa pakai yang lama (yaitu, lebih dari tiga tahun) dan digunakan dari waktu ke waktu. Contohnya termasuk sepeda dan lemari es. 2. Barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama dikonsumsi dalam waktu kurang dari tiga tahun dan memiliki rentang hidup yang pendek. PengertianPerencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana. Barang tidak habis pakai, pengusulannya didasarkan pada prinsip-prinsip kemanfaatan, ketahanan atau umur pakai barang, penempatan, perawatannya atau pemeliharaannya, dan penyimpanannya. Disamping itu penyusunan usulan berdasarkan pada: Sedangkan barang tidak habis pakai adalah kebalikan dari barang habis pakai. Barang jenis ini bisa Anda gunakan dalam jangka waktu lama dan tidak hanya satu kali pemakaian. Contoh barang tidak habis pakai yaitu meja, kursi, komputer, papan tulis, dan peralatan kantor lainnya. Baca juga: Mengenal Sistem Inventory & Cara Mudah Pengelolaannya Fast Money. 7+ Mudah Apa Yang Dimaksud Barang Habis Pakai Terbaru. Barang habis pakai adalah barang yang memerlukan penggantian berulang karena habis atau diubah penggunaannya. Belanja barang operasional merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar suatu satuan kerja dan umumnya. Barang habis pakai adalah barang yang hanya dapat digunakan dalam satu kali pemakaian saja dan setelah itu fungsi dari barang tersebut akan habis. Pertama, barang yang manfaat atau nilainya akan habis pada satu kali pemakaian, seperti makanan dan minuman. Kedua, barang yang manfaat atau nilainya akan habis secara. Peralatan/perlengkapan kantor dilihat dari penggunaannya bisa dibagi menjadi dua, yaitu Sedangkan yang dimaksud dengan barang yang tidak habis pakai adalah barang yang bisa dipakai berulang lagi dan punya daya tahan yang lama contohnya penggaris,. Bhp atau barang habis pakai yang biasanya digunakan untuk membuat mendata barang yang dibeli dari dana bos, bisa dalam satu kali pakai terdapat banyak barang yang masuk dalam. Bhp atau barang habis pakai yang biasanya digunakan untuk membuat mendata barang yang dibeli dari dana bos, bisa dalam satu kali pakai terdapat banyak barang yang masuk Itu, Barang Konsumsi Juga Merupakan Barang Yang Dipakai Secara Langsung Atau Tidak Langsung Oleh Konsumen Untuk Keperluan Pribadi Atau Rumah Tangga Yang Perlengkapan Kantor Dilihat Dari Habis Pakai, Yaitu Barang Yang Pengguanaannya Hanya Satu Atau Beberapa Kali Pakai Atau Tidak Tahan Adalah Untuk Memenuhi Kebutuhan Fisik, Seperti Seseorang Yang Membeli Produk Pelangsing Agar Tubuh Tetap Langsing Dan Ideal, Pengadaan Buku Buku Merupakan Kebutuhan Pokok Bagi Sekolah Sehingga Keberadaan Yang Dimaksud Dengan Barang Yang Tidak Habis Pakai Adalah Barang Yang Bisa Dipakai Berulang Lagi Dan Punya Daya Tahan Yang Lama Contohnya Penggaris,.Kesimpulan dari 7+ Mudah Apa Yang Dimaksud Barang Habis Pakai Terbaru. Bhp atau barang habis pakai yang biasanya digunakan untuk membuat mendata barang yang dibeli dari dana bos, bisa dalam satu kali pakai terdapat banyak barang yang masuk dalam. Belanja barang operasional merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar suatu satuan kerja dan umumnya. Kemasan produk merupakan aktivitas yang terdiri dari desain dan produk. Barang Habis Pakai, Yaitu Barang Yang Pengguanaannya Hanya Satu Atau Beberapa Kali Pakai Atau Tidak Tahan Lama. Kertas, tinta, karbon, klip, pensil dan pulpen. Teknik pengadaan buku buku merupakan kebutuhan pokok bagi sekolah sehingga keberadaan buku. Sedangkan yang dimaksud dengan barang yang tidak habis pakai adalah barang yang bisa dipakai berulang lagi dan punya daya tahan yang lama contohnya penggaris,. Tujuannya Adalah Untuk Memenuhi Kebutuhan Fisik, Seperti Seseorang Yang Membeli Produk Pelangsing Agar Tubuh Tetap Langsing Dan Ideal, Atau. Kemasan produk merupakan aktivitas yang terdiri dari desain dan produk. Barang habis pakai, yaitu barang yang pengguanaannya hanya satu atau beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Kertas, tinta, karbon, klip, pensil dan pulpen. Teknik Pengadaan Buku Buku Merupakan Kebutuhan Pokok Bagi Sekolah Sehingga Keberadaan Buku. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik, seperti seseorang yang membeli produk pelangsing agar tubuh tetap langsing dan ideal, atau. Sedangkan yang dimaksud dengan barang yang tidak habis pakai adalah barang yang bisa dipakai berulang lagi dan punya daya tahan yang lama contohnya penggaris,. Hal ini mengandung arti bahwa benda tidak selalu harus habis tanpa meninggalkan bekas dalam. Sedangkan Yang Dimaksud Dengan Barang Yang Tidak Habis Pakai Adalah Barang Yang Bisa Dipakai Berulang Lagi Dan Punya Daya Tahan Yang Lama Contohnya Penggaris,. Barang habis pakai, yaitu barang yang pengguanaannya hanya satu atau beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Teknik pengadaan barang habis pakai, khususnya di lembaga pendidikan diantaranya Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk penggunaan sekali pakai single use yang daftar produknya diatur. Kemasan produk merupakan aktivitas yang terdiri dari desain dan produk. Sedangkan yang dimaksud dengan barang yang tidak habis pakai adalah barang yang bisa dipakai berulang lagi dan punya daya tahan yang lama contohnya penggaris,. Peralatan perlengkapan kantor dilihat dari penggunaannya. Inventaris dan aset keduanya adalah konsep penting dalam akuntansi dan keuangan. Inventaris mengacu pada bahan mentah, produk jadi, dan barang dalam proses yang perusahaan miiki. Di sisi lain, aset adalah barang yang memiliki nilai jangka panjang dan dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Namun, aset adalah sebuah istilah yang lebih luas dibandingkan dengan inventaris, karena inventaris adalah bagian dari aset. Inventaris adalah bagian dari aset tidak tetap, seperti barang dan bahan yang dikendalikan oleh bisnis dengan tujuan untuk dijual kembali. Kedua hal tersebut dapat dengan mudah Anda kelola, jika Anda menggunakan Sistem Inventory yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. beberapa perbedaan utama antara inventaris dan aset. Inventaris lebih mungkin untuk dijual atau digunakan dalam proses produksi, sementara aset disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama. Inventaris juga biasanya lebih murah daripada aset. Akhirnya, hal tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar di neraca perusahaan, sedangkan aset diklasifikasikan sebagai aset lancar atau aset tidak lancar. Untuk membantu Anda dalam mengelola aset atau barang inventaris perusahaan, Anda dapat menggunakan Software Inventory dari HashMicro. Software tersebut dapat membantu Anda untuk mengoptimalkan tingkat persediaan, pantau proses stock transfer, estimasi kebutuhan, dan efektifkan pengelolaan stok di setiap lokasi. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, unduh skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara mendetail. Berikut ini adalah pengertian, perbedaan, contoh, serta penjelasan lebih lengkap mengenai aset dan inventaris yang perlu Anda ketahui. Baca juga Apa Itu Sistem ERP dan Kegunaannya untuk Bisnis Anda? Daftar Isi Pengertian Inventaris dan Aset Perbedaan Inventaris dan Aset Cara Mengelola Inventaris bagi Bisnis Anda Contoh Inventaris dan Aset Kesimpulan Pengertian Inventaris dan Aset Aset adalah sebuah istilah yang lebih luas dari inventaris dan juga termasuk bagian dari aset. Inventaris juga bagian dari aset tidak tetap, seperti barang dan bahan yang dikendalikan oleh bisnis dengan tujuan untuk dijual kembali. Berikut ini adalah pengertian secara detail mengenai aset dan inventaris. 1. Inventaris Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI pengertian inventaris adalah daftar keseluruhan barang milik institusi baik itu sekolah, kantor, perusahaan, ataupun pemerintah yang digunakan sebagai alat untuk kegiatan operasionalnya. Sedangkan menurut Wikipedia, artinya adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Inggris yang berarti barang atau bahan milik suatu perusahaan dengan tujuan untuk diolah kembali menjadi produk lain yang nantinya akan dijual. Inventaris adalah suatu daftar yang di dalamnya berisi sumber daya penting dan aset yang perusahaan miliki, tujuannya adalah untuk keberlangsungan perusahaan secara umum. Mulai dari proses produksi, pengelolaan sumber daya, dan perkembangan perusahaan. Hal ini dapat menjadi penting karena nantinya akan banyak sekali hal yang erat kaitannya dengan catatan atau informasi yang ada di dalamnya, sehingga wajib untuk memastikan semua data yang ada valid dan benar dari sisi jumlah serta kualitasnya. JIka terjadi sebaliknya, maka banyak proses juga yang akan terganggu dan tidak dapat berjalan dengan optimal. Kesalahan data pada pencatatan dapat berdampak besar, dan membawa kerugian pada perusahaan. Baca juga Daftar Software Inventory Management System di Indonesia 2. Aset Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI pengertian aset adalah kekayaan yang berupa uang maupun wujud benda lain yang bersifat nyata. Sedangkan menurut Wikipedia, aset adalah salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang dapat memberikan manfaat usaha di masa depan. Hal tersebut juga dapat menjadi sumber daya ekonomis perusahaan, negara, bukan individu dengan ekspektasi membawa keuntungan bagi perusahaan di masa depan. Aset perusahaan memiliki laporan keuangan yang memiliki manfaat yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan perusahaan. Aset memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan di masa depan. Hal tersebut karena aset dapat menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, dan meningkatkan penjualan perusahaan. Perbedaan Inventaris dan Aset Inventaris dan aset adalah hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Keduanya masing-masing memiliki fungsi yang saling berkaitan. Aset adalah barang atau peralatan yang perusahaan miliki dalam menjalankan usaha untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Aset memiliki jangka waktu yang panjang dan tidak dapat Anda jual kembali atau Anda konversi menjadi uang tunai dalam jangka waktu yang pendek. Karakteristik yang Aset miliki yang dapat membedakan aset dengan komponen laporan keuangan lainnya. Karakteristik tersebut antara lain yaitu, aset dimiliki oleh suatu perusahaan, memiliki dampak ekonomi untuk perusahaan Anda kedepannya. Hal tersebut dapat memudahkan Anda dalam mengelola aset perusahaan dengan Sistem Management Asset untuk mendapatkan informasi menyeluruh seputar aset bisnis Anda, mulai dari kalkulasi ROI, perhitungan penurunan nilai aset, manajemen perawatan aset, dan lainnya. Berbeda dengan inventaris, yang lebih memungkinkan untuk Anda jual atau Anda gunakan dalam proses produksi. Inventaris juga biasanya lebih murah daripada aset dan memiliki beberapa tujuan utama yaitu dapat mengurangi risiko terjadinya penyusutan, memudahkan Anda dalam mengakses tata letak, dan dapat membantu Anda untuk meningkatkan layanan konsumen. Baca juga Pengertian Aplikasi Inventory dan Kelebihannya untuk Perusahaan Cara Mengelola Inventaris bagi Bisnis Anda Selain mengetahui tujuan dari inventaris, Anda juga perlu untuk mengetahui bagaimana mengelola inventaris untuk bisnis Anda. Berikut ini adalah beberapa cara terbaik dan tepat guna mengelola inventaris bagi bisnis Anda. 1. Membuat skala prioritas Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengelola aktivitas tersebut adalah dengan membuat daftar yang isinya mencakup produk dengan perputaran paling cepat hingga lambat. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui mana saja produk yang perlu Anda tambahkan persediaan stock-nya. Dari daftar yang telah Anda buat, Anda dapat mengetahui mana produk yang perlu Anda hentikan suplainya karena memiliki minat pasar yang kurang banyak. 2. Membuat catatan secara rinci Cara selanjutnya yaitu pastikan Anda dapat mengetahui informasi secara rinci mengenai semua produk yang terdapat di dalam gudang Anda. dalam hal ini, informasi tersebut dapat merujuk pada Stock Keeping Unit atau SKU, harga produk, data barcode, supplier produk, dan lain sebagainya. Jika Anda sudah mengetahui semua informasi mengenai produk tersebut, Anda akan lebih mudah untuk beradaptasi ketika terjadi sesuatu seperti kelangkaan barang. 3. Memastikan stock opname secara berkala Cara terakhir yang dapat Anda lakukan adalah dengan cara menghitung semua stock barang yang Anda simpan di gudang secara langsung. Tujuan dari cara ini adalah untuk memastikan bahwa catatan pembukuan benar-benar akurat dengan kondisi yang ada di gudang. Pada umumnya stock opname ini dapat Anda lakukan setiap satu bulan sekali di akhir periode pelaporan dan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Untuk membantu Anda dalam mengelola stok gudang bisnis Anda, Anda dapat menggunakan bantuan dari Software Inventory dari HashMicro. Software ini dapat menganalisis usia stok dan tentukan tingkat stok gudang pada bisnis Anda. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, unduh skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara mendetail. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Contoh Inventaris dan Aset Inventaris mengacu pada barang-barang yang perusahaan miliki. Barang-barang ini mungkin dapat Anda jual atau Anda gunakan untuk kegiatan produksi barang-barang lain. Sedangkan aset adalah segala sesuatu yang bernilai yang perusahaan miliki. Contoh dari inventaris barang adalah terdiri dari barang bergerak dan barang tidak bergerak. Dalam memastikan ketersedian barang-barang inventaris di perusahaan, Anda dapat menggunakan Sistem Management Inventaris. Sistem ini dapat mengoptimalkan dengan mengontrol inventaris menggunakan notifikasi secara otomatis ketika stok mulai habis dan buat estimasi stok yang akurat melalui aplikasi stok gudang. Barang bergerak dapat terdiri dari dua jenis, yaitu barang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Barang habis pakai misalnya, kertas, karet, penghapus, pensil, karbon, tinta, dan lain-lain. Sedangkan barang tidak habis pakai misalnya, mesin tik, pelubang kertas, gunting, lemari, arsip, dan lain sebagainya. Selanjutnya barang tidak bergerak, misalnya tanah, gedung, dan bangunan. Sedangkan contoh dari aset berdasarkan penggunaan adalah aset operasional. Aset ini terdiri dari harta atau benda yang dapat Anda butuhkan dalam kegiatan operasional suatu perusahaan demi menghasilkan pendapatan dari berbagai kegiatan bisnis. Misalnya saja yaitu persediaan, uang tunai, gedung bangunan, mesin, peralatan, hak paten, dan lain sebagainya. Selanjutnya Aset non-operasional, aset ini adalah aset yang terdiri dari suatu kekayaan yang tidak dapat Anda gunakan dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Akan tetapi masih bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan. Misalnya saja, tanah kosong, investasi jangka pendek, penghasilan bunga, dan juga surat berharga. Baca juga Perpetual Inventory System Sebagai Solusi Kelola Persediaan Barang Kesimpulan Inventaris dan aset adalah elemen penting bagi bisnis Anda, karena keduanya dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Anda. Inventaris dan aset memiliki fungsi yang berbeda tetapi tetap menghasilkan suatu pendapatan perusahaan di masa mendatang. Dalam membedakan barang aset dan barang inventaris dapat Anda pahami sebagai berikut, yaitu barang aset adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang negara atau perusahaan miliki. Sedangkan barang inventaris adalah baku yang memiliki manfaat yaitu sebagai alat produksi untuk proses produksi dalam mengambil keuntungan. Untuk membantu Anda dalam mengelola aset dan inventaris bisnis Anda, Anda dapat menggunakan bantuan dari Software Inventory dari HashMicro. Software ini dapat mengoptimalkan tingkat persediaan, pantau proses stock transfer, estimasi kebutuhan inventaris, dan efektifkan pengelolaan stok di setiap lokasi. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara mendetail. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jessica Wijaya writer with a passion for business, technology and innovation. Always writing with the goal of creating thought provoking contents that are helpful for the masses. Tuesday, August 20, 2019 Pengadaan Untuk melaksanakan tugas kantor, maka pegawai akan membutuhkan banyak peralatan pendukung sehingga dalam penyelesaian job desc pekerjaannya bisa jadi lebih lancar. Pegawai kantor tidak hanya membutuhkan aneka mesin-mesin kantor saja, melainkan juga sejumlah peralatan pendukung seperti sarana dan prasarana barang habis pakai office supplies yang pengaruhnya tak kalah besar terhadap efisiensi dan efektivitas hasil kerja. Fasilitas sarana dan prasarana kantor yang digunakan untuk mendukung kegiatan kantor ini merupakan barang-barang habis pakai dan barang yang tidak habis pakai yang sering digunakan sehari-hari di kantor. Lantas, sudah tahukah kamu bagaimana pengadministrasian, pengadaan barang tidak habis pakai dan barang habis pakai, serta bagaimana cara penggunaannya? Pengadministrasian peralatan kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai barang-barang yang dimiliki perusahaan. Barang-barang tersebut bisa berupa barang habis pakai dan barang tidak habis pakai baik yang disediakan melalui Anggaran Belanja, sumbangan maupun hibah. Pengadministrasian peralatan kantor dapat dilakukan dengan pencatatan melalui buku induk, buku golongan, dan buku catatan barang non inventaris. Barang-barang tidak habis pakai nantinya dicatat dalam buku induk dan buku golongan barang inventaris, sedangkan barang-barang habis pakai dicatat dalam Buku Catatan Barang Non inventaris. Lebih jelasnya mengenai format pengisian ketiga buku tersebut kami jelaskan di bawah ini. Buku Induk Barang Inventaris Buku Induk Barang Inventaris merupakan buku yang digunakan untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah dimiliki oleh suatu perusahaan atau satuan organisasi di lingkungannya, dan sekaligus merupakan sumber informasi mengenai seluruh data yang diperlukan tentang barang-barang inventaris kantor. Petunjuk Pengisian Pengisian nomor urut disesuaikan dengan bukti penyerahan barang. Diisi sesuai dengan tanggal pencatatan barang. Diisi sesuai dengan tabel klasifikasi kode barang inventaris yang telah dibuat sebelumnya. Nama barang diisi sesuai dengan istilah bahasa Indonesia yang sudah dibakukan. Keterangan barang disisi dengan merk, nomor, type, atau ukuran dan sebagainya. Kolom kuantitas diisi dengan jumlah barang inventaris yang dibukukan. Nama satuan diisi sesuai dengan sebutan satuan yang berlaku misal stel, lembar M, dll Diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris disesuaikan dengan yang terdapat pada kemasan barang Diisi sesuai sumber perolehan barang, misalnya anggaran rutin, hibah, bantuan, buatan sendiri dan lain sebagainya. Diisi sesuai dengan kelengkapan dokumen yang dimiliki seperti sertifikat tanah, akte jual beli, izin bangunan, kontrak pemborong dan lain-lain dan tanggal penyerahan atau perolehan barang. Diisi sesuai keadaan barang pada waktu diterima misalnya “Baik”, “Rusak”. Diisi sesuai harga faktur/bukti penyerahan barang. Untuk barang inventaris yang berasal dari bantuan/sumbangan yang tidak terdapat label harganya, diisi menurut harga taksiran pada waktu penerimaan barang. Dicatat dengan keterangan tambahan yang dianggap perlu. Buku Golongan Barang Inventaris Buku Golongan Barang Inventaris merupakan buku pembantu tempat mencatat barang-barang inventaris perusahaan menurut golongan yang telah ditentukan, masing-masing berdasarkan klasifikasi dan kode barang yang ditentukan di dalam lingkungannya. Petunjuk Penggunaan Pengisian nomor urut disesuaikan dengan bukti penyerahan barang. Diisi sesuai dengan nomor barang inventaris yang terdapat dalam buku induk inventaris Diisi sesuai tabel klasifikasi kode barang inventaris yang telah dibuat. Nama barang diisi sesuai dengan istilah bahasa Indonesia yang sudah dibakukan atau sesuai dengan nama barang yang disebut di dalam Buku Induk Barang Inventaris. Keterangan barang disisi dengan merk, nomor, type, atau ukuran dan sebagainya. Kuantitas diisi dengan jumlah barang inventaris yang dibukukan. Nama satuan diisi sesuai dengan sebutan satuan yang berlaku misal stel, lembar M, dll. Diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris disesuaikan dengan yang terdapat pada kemasan barang/produk. Dicatat sesuai keadaan barang pada waktu diterima misalnya “Baik”, “Rusak”. Dicatat sesuai harga faktur/bukti penyerahan barang. Untuk barang-barang yang diperoleh dari bantuan/sumbangan yang tidak terdapat label harganya, diisi menurut harga taksiran pada waktu penerimaan barang. Dalam kolom ini dicatat keterangan lokasi unit kantor/divisi dimana ,barang tersebut dipergunakan sebagai alat kantor. Dicatat keterangan tambahan yang dianggap perlu. Buku Catatan Barang Non Inventaris Buku Catatan Barang Non Inventaris merupakan buku tempat mencatat semua barang non inventaris yang dimiliki oleh suatu kantor. Petunjuk Pengisian Pengisian nomor urut disesuaikan dengan bukti penyerahan barang. Kolom nama barang diisi sesuai dengan istilah bahasa Indonesia yang sudah umum. Diisi dengan nomor kartu stock yang sudah ditandai pada barang yang sudah dibukukan. Diicatat sesuai dengan merk, nomor, type, ukuran dan sebagainya, yang dapat memperjelas ciri khusus dari barang yang dibukukan. Kuantitas diisi dengan jumlah barang non inventaris yang dibukukan. Nama satuan diisi dengan satuan yang berlaku secara nasional/internasional misalkan unit, meter, lembar, dll. Diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris disesuaikan dengan yang terdapat pada kemasan barang/produk. Diisi dengan sumber perolehan barang. Disebutkan status kelengkapan dokumen yang dimiliki dan diisi sesuai tanggal bukti penyerahan barang non inventaris. Diisi sesuai dengan keadaan barang pada waktu diterima misalnya “Baik”, atau “Rusak”. Satuan barang diisi sesuai dengan faktur/bukti penyerahan barang. Kolom jumlah diisi sesuai dengan faktur/bukti penyerahan barang. Diisi dengan keterangan tambahan yang dianggap perlu. Contoh Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Barang tidak habis pakai adalah barang yang dapat dipergunakan bukan hanya dalam satu kali pemakaian/dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Barang tidak habis pakai di era sekarang sudah berbeda dalam artian ada yang berkurang dan digantikan dengan teknologi yang terbaru. Misalkan buku telepon dan buku alamat yellow pages yang tergantikan dengan kehadiran internet. Contoh-contoh barang tidak habis pakai kami jelaskan dalam bentuk tabel berikut ini Meja Lemari Berkas Cap tanggal Telepon dan Fax Brankas Stempel Mesin tik elektrik Komputer Sandaran buku Mesin fotocopy Mesin OHP Kursi Printer Cutter Pemotong kertas Gunting Pervorator Mesin stensil Penggaris Rautan pensil Scanner Pembuka surat Stapler Baki surat Mesin laminating Penghapus whiteboard Tancapan surat Kalkulator Pembuka isi hekter Penghancur kertas Sedangkan barang habis pakai adalah barang yang hanya dapat dipergunakan dalam satu kali pemakaian. Contoh-contoh barang habis pakai kami jelaskan dalam bentuk tabel berikut ini Kertas Amplop Kertas formulir Buku agenda Lem Stabilo Pulpen Penghapus Tip x Isi Stapler Tinta printer Pensil Penjepit Bak Stampel Kertas karbon Kapur tulis Pita mesin tik Snelhecter Baterai Plastic ohp Paper clip Plastik mika Lakban jilid Buku kwitansi Stopmap Block note Spidol Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai Prosedur pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai berbeda pada setiap instansi baik swasta maupun negara. Perbedaan ini bisa disebabkan beberapa hal, antara lain, budaya kerja kantor, kebutuhan akan peralatan/fasilitas kantor, tingkat kompetensi antar karyawan, dan juga perbedaan jenis bidang usaha yang bergerak pada instansi tersebut. Namun pada umumnya pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini Berikut ini prosedur pengadaan barang habis pakai Mendaftar perlengkapan kantor yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan; Menyusun rencana perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulannya; Membuat rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. Sedangkan barang tidak habis pakai direncanakan dengan urutan sebagai berikut Menganlisa keperluan perlengkapan kantor sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai; Menyusun rencana perkiraan biaya yang diperlukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan; Membuat skala prioritas yang disesuaikan dengan dana, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. Selain perencanaan pengadaan barang tidak habis pakai dan barang habis pakai diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah proses pengadaan selesai, yaitu sebagai berikut a Penyimpanan Penyimpanan barang habis pakai dan tidak habis pakai perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efisiensi dan efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan Persediaan alat-alat pemelihara yang diperlukan; syarat penyimpanan barang; Sifat barang yang disimpan; Jangka waktu penyimpanan; Tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan. b Pemeliharaan Pemeliharaan barang habis pakai dan tidak habis pakai merupakan kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi baik setiap waktu akan digunakan. Pemeliharaan barang inventaris kantor tersebut harus dilakukan sesuai jadwal yang telah dibuat sebelumnya. c Adminstrasi perlengkapan Administrasi inventaris peralatan kantor dimulai dengan pencatatan secara teratur tiap-tiap barang. Kegiatan pencatatan ini bertujuan untuk mendata barang perlengkapan kantor yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Selain pencatatan atau pendataan, kegiatan administrasi perlengkapan kantor ini adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan. Demikianlah penjelasan mengenai tata kelola atau pengadministrasian barang habis pakai dan tidak habis pakai. Semoga bermanfaat!

pengertian barang tidak habis pakai